Percakapan malam tadi cukup untuk melepaskan
semuanya. Melepaskan kisah yang belum sempat terwujud. Meski ada pertarungan
hebat yang terjadi dengan batin ini. Seharusnya kalimat ini sudah ku ucapkan
sejak awal. Seharusnya aku mengakhiri mimpi dan beribu harapan ini. Sebab,
apapun yang terjadi, ini hanya akan menjadi sia-sia. Kisah itu hanya terjadi di
alam mimpi yang kuhadirkan dalam angan-angan.
Aku melihat mu berbalik. Menatap
punggung mu, yang terlihat kelelahan.Taukah kau saat itu tak terasa air mataku
terjatuh namun aku tak bisa berbuat apa-apa.
“Jangan pergi….!!!”
Betapa ingin ku ucapkan kata itu
pada mu. Aku ingin kau tinggal lebih lama lagi, disini-bersama ku,walupun hanya
di tepi jalan.
Betapa ingin ku ungkapkan semua yang
selama ini ku rasakan,tentang perasaanku,tentang harapanku,tentang
mimpi-mimpiku menjadi jawaban dari do’amu,Namun lidah terlalu kelu untuk
berucap. Karena semuanya sudah terlambat .
Jika aku boleh berharap, aku ingin
dapat menghentikan waktu.
Dan aku akan memutarnya ,
Aku tak ingin melihat matahari.
Matahari baru, berarti hari yang
baru.
Hari yang baru, berarti akhir dari
segalanya.
Aku tak butuh hari esok. Sebab jika
esok datang, artinya aku tidak akan ada lagi bersama mimpimu..
Kenapa akhirnya harus seperti ini?
Kenapa nasib tidak membiarkan mu
tinggal lebih lama?
Dan kenapa harus kau orangnya?
Aku menghirup udara yang terasa
pekat dan menyesakkan ketika ku beranjak dari tempat itu. Seolah udara itu
menyusut, terbawa bersama mu.
P.S Maaf…Maaf…Maaf…dan Maaf
Semua
ini tentang kejujuran dan keikhlasan….
“Kuharap di kehidupan selanjutnya ALLAH akan
memepertemukan dan menyatukan kita dalam waktu dan keadaan yang lebih baik"
"Ku
Harap Begitu"
0 komentar:
Posting Komentar