Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau
pengorbanan. Ia adalah sebuah garis panjang tanpa simpulan, namun juga garis
panjang dengan ribuan kelokan. Cinta itu hanyalah masalah waktu. Seperti
ringannya lisan saat mengatakan, "Bahwa semua akan indah pada
waktunya..." Padahal hati begitu bertalu pada tiap-tiap ketenangan,
juga penantian akan cinta itu sendiri.
Tepat di sebuah hari di yang
memang telah ditentukan ALLAH, dia datang dalam hidupku,Ketika aku tersesat
dalam hujan, cintaNya yang menjadi naunganku. Ketika aku tersesat dalam gelap
cintaNya menjadi cahaya penuntunku. Bahkan ketika aku tidak dapat melihat cintaNya
yang menjadi pandanganku.
Mungkin itulah yang kurasakan saat harus
menghadapi pertarungan tanpa senjata dalam hari-hari yang penuh dan utuh dengan
kehadirannya. Sebuah pertarungan untuk memenangkan hati yang begitu
melelahkan..
Namun sekali lagi
kukatakan, bahwa akan ada batas untuk tiap-tiap kehadiran.
Maka begitu pun
dengan langkahnya yang perlahan menjauh pergi. Pias, menatap sayap Bidadari
yang mengingatkan bahwa waktu telah usai,Waktu pengharapan telah berakhir, Dan waktu bermimpi telah habis,layaknya pekatnya malam harus mengalah ikhlas ketika sang fajar datang dengan gagahnya,dan teduhnya fajar harus rela tersingkir saat sang matahari bergegas merajai bumi....hufff...satu yang ku sesalkan hujan tidak memberiku kesempatan untuk menikmati setiap tetes mimpi yang di hadirkannya,, ... Rabbi..Harus sampai kapan ku simpan rasa ini,rasa yang mungkin tiada ujung dan pangkalnya,rasa yang selalu menyiksaku sebagai makluk yang lemah....
P.s Kehadiranmu adalah bagian dari
inspirasiku
0 komentar:
Posting Komentar