Pada akhirnya
hari-hari yang menyiksa itu terus berlalu dan meninggalkan aku dalam kesunyian.
Ternyata aku mampu tersenyum kembali dan berkata...."Terima
kasih atas kehadiranmu yang mampu melukaiku sekaligus membuatku berdiri jauh
lebih tegar dibanding sebelumnya,,,,^^" Bukan,,,bukan sosok yang
kukagumilah yang pada akhirnya memberiku semangat untuk tetap menjadi 'sesuatu'. Tapi justru sosok yang
kucemburui itulah yang membakar jiwaku, melumatkan aku dalam rasa malu,
menyayatku hingga aku mampu mengubah sayatan menjadi sebuah ukiran, dan
mengajariku terbang meski sayapku mulai terkoyak dan patah.
Terkadang guru kehidupan memang bukanlah kebahagiaan, melainkan beberapa
sayatan yang menyakitkan. Itulah yang kupelajari saat itu. Dan kau takkan
pernah benar-benar menjadi 'sesuatu', sebelum kau merasakan cambukan, dan
meneteskan air mata karena perihnya sayatan itu. Dari situlah aku mulai belajar
untuk mencintai setiap jejak yang ditinggalkan orang lain dalam hidupku. Karena
apapun itu, semuanya akan mengajarkan kita cara untuk menjadi 'sesuatu' yang jauh lebih berarti
dibanding sebelumnya,semoga Cinta kan selalu
memberkati dan meridhoi jalanmu...^_^
Jangan takut dan menyerah ketika seseorang berkata, "Kau takkan mampu menjadi yang kau inginkan. Harapanmu terlalu
tinggi, kau kurang realistis!!" Meski saat mendengar kalimat itu
hatimu sempat ingin menangis, dan otakmu memaksamu untuk berhenti melakukan
sesuatu....tetaplah kau pada mimpi-mimpimu.
Berhentilah sejenak jika kau memang benar-benar lelah. Tapi bukan menjadikan
'berhenti' itu menjadi sesuatu yang membuatmu terdiam untuk banyak waktu.
Jadikanlah 'berhenti'mu itu sebagai sebuah perenungan...di mana kamu akan
menyusun strategi baru yang tak perlu dimengerti orang lain. Cukup dirimu dan Cinta saja yang tahu agar kau tak makin tersayat
dan terkoyak dengan komentar baru mereka.
yaa...Cinta
akan selalu bersama mimpi-mimpimu....kau tahu kan, Cinta
tak pernah berdusta...dan bahkan telah mengingatkanmu dengan “sesuatu”.
Sekali lagi "Terima
kasih atas kehadiranmu yang mampu melukaiku sekaligus membuatku berdiri jauh
lebih tegar dibanding sebelumnya,Terima kasih atas kesempatan untuk pernah mengenalmu dan Terima kasih karena telah meninggalkan sepenggal episode disini di antara hujan di bulan desember"
"Hingga suatu malam aku pernah
berkata pada diriku....
Benarkah hanya dia yang mampu
menjadi seperti itu?
Lalu nuraniku menjerit,,,
Tidak!! Bukan karena kau ditakdirkan
tak mampu menjadi sepertinyalah kau hidup...
bahkan kau ditakdirkan menjadi
seperti apapun yang kau mau...
hanya saja...terkadang pikiranmu
sendiri yang telah memenjarakanmu dalam istana pekat....
Maka malam itu aku bangkit dan
berlari mengejar ayunan langkahku yang tlah tertinggal jauh...
Dan aku tak pernah berhenti lagi, hingga aku mampu berlari
sejajar dengannya dengan cara yang .....'berbeda'.."
0 komentar:
Posting Komentar