expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 20 April 2012

Terima kasih


Pada akhirnya hari-hari yang menyiksa itu terus berlalu dan meninggalkan aku dalam kesunyian. Ternyata aku mampu tersenyum kembali dan berkata...."Terima kasih atas kehadiranmu yang mampu melukaiku sekaligus membuatku berdiri jauh lebih tegar dibanding sebelumnya,,,,^^" Bukan,,,bukan sosok yang kukagumilah yang pada akhirnya memberiku semangat untuk tetap menjadi 'sesuatu'. Tapi justru sosok yang kucemburui itulah yang membakar jiwaku, melumatkan aku dalam rasa malu, menyayatku hingga aku mampu mengubah sayatan menjadi sebuah ukiran, dan mengajariku terbang meski sayapku mulai terkoyak dan patah.
        Terkadang guru kehidupan memang bukanlah kebahagiaan, melainkan beberapa sayatan yang menyakitkan. Itulah yang kupelajari saat itu. Dan kau takkan pernah benar-benar menjadi 'sesuatu', sebelum kau merasakan cambukan, dan meneteskan air mata karena perihnya sayatan itu. Dari situlah aku mulai belajar untuk mencintai setiap jejak yang ditinggalkan orang lain dalam hidupku. Karena apapun itu, semuanya akan mengajarkan kita cara untuk menjadi 'sesuatu' yang jauh lebih berarti dibanding sebelumnya,semoga Cinta kan selalu memberkati dan meridhoi jalanmu...^_^
        Jangan takut dan menyerah ketika seseorang berkata, "Kau takkan mampu menjadi yang kau inginkan. Harapanmu terlalu tinggi, kau kurang realistis!!" Meski saat mendengar kalimat itu hatimu sempat ingin menangis, dan otakmu memaksamu untuk berhenti melakukan sesuatu....tetaplah kau pada mimpi-mimpimu. Berhentilah sejenak jika kau memang benar-benar lelah. Tapi bukan menjadikan 'berhenti' itu menjadi sesuatu yang membuatmu terdiam untuk banyak waktu. Jadikanlah 'berhenti'mu itu sebagai sebuah perenungan...di mana kamu akan menyusun strategi baru yang tak perlu dimengerti orang lain. Cukup dirimu dan Cinta saja yang tahu agar kau tak makin tersayat dan terkoyak dengan komentar baru mereka.
        yaa...Cinta akan selalu bersama mimpi-mimpimu....kau tahu kan, Cinta tak pernah berdusta...dan bahkan telah mengingatkanmu dengan “sesuatu”.
Sekali lagi  "Terima kasih atas kehadiranmu yang mampu melukaiku sekaligus membuatku berdiri jauh lebih tegar dibanding sebelumnya,Terima kasih atas kesempatan untuk pernah mengenalmu dan Terima kasih karena telah meninggalkan sepenggal episode disini di antara hujan di bulan desember"

"Hingga suatu malam aku pernah berkata pada diriku....
Benarkah hanya dia yang mampu menjadi seperti itu?
Lalu nuraniku menjerit,,,
Tidak!! Bukan karena kau ditakdirkan tak mampu menjadi sepertinyalah kau hidup...
bahkan kau ditakdirkan menjadi seperti apapun yang kau mau...
hanya saja...terkadang pikiranmu sendiri yang telah memenjarakanmu dalam istana pekat....
Maka malam itu aku bangkit dan berlari mengejar ayunan langkahku yang tlah tertinggal jauh...
Dan aku tak pernah berhenti lagi, hingga aku mampu berlari sejajar dengannya dengan cara yang .....'berbeda'.."

0 komentar:

YM_an yukkk... ^_^

 
Copyright (c) 2010 Sepotong Episode Antara Hujan Di Bulan Desember. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.